Effective Leadership (kepemimpinan efektif) memiliki
pengertian sebagai kepemimpinan yang yang mampu mengambil keputusan yang tepat dimana
effective leader menciptakan visi masa depan, memperjelas reward atas
kontribusi terhadap masa depan, model perilaku yang tepat dan memberi inspirasi
tenaga kerja melalui keterampilan komunikasi. Dalam kepemimpinan efektif,
manajer terampil menciptakan win-win situation untuk individu dan organisasi.
Pemimpin yang efektif melihat pandangan orang lain. Ia menekankan manfaat kerja sama,
bukannya menuntut kerjasama
dari para pengikutnya. Sementara itu Shared Leadership (kepemimpinan
partisipatif) adalah menyangkut
usaha-usaha seorang pemimpin untuk mendorong dan memudahkan partisipasi oleh
orang lain dalam membuat keputusan-keputusan yang tidak dibuat oleh pemimpin
itu sendiri. Gaya
kepemimpinan partisipatif adalah seorang pemimpin yang mengikutsertakan bawahan
dalam pengambilan keputusan. Adapun aspek-aspek dalam gaya kepemimpinan partisipatif mencakup
konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi
dan manajemen yang demokratis. Indikator langsung dari adanya kepemimpinan
partisipatif ini terletak pada perilaku para pengikutnya yang didasarkan pada
persepsi karyawan terhadap gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh sebab itu kepemimpinan partisipatif dapat didefinisikan sebagai
persamaan kekuatan dan sharing dalam pemecahan masalah dengan bawahan dengan
melakukan konsultasi dengan bawahan sebelum membuat keputusan.
Pada institusi pendidikan tinggi lebih tepat dipergunakan gaya kepemimpinan partisipatif
(shared leadership) dimana Dekan sebagai pimpinan tertinggi unit kerja
(fakultas) melibatkan para wakilnya dalam pengambilan keputusan, jabatan
setingkat Ketua Program Studi dan kepala bagian berhak memberikan usulan dalam
pengambilan keputusan demikian pula halnya dengan para dosen boleh memberikan
usulan melalui ketua program studi dan staf administrasi memberikan usulan
melalui kepala bagian terkait. Saya sepakat dengan hal ini dengan pertimbangan
bahwa gaya kepimpinan partisipatif ini banyak memberikan keuntungan yaitu
terutama dapat secara efektif menggantikan hirarki, membangun kader leadership
talent dan mendukung manajemen perubahan secara efektif selain itu kepemimpinan partisipatif
memberikan manfaat-manfaat potensial, tetapi keberadaan manfaat tersebut
bergantung kepada partisipan, banyaknya pengaruh yang dimiliki partisipan, dan
aspek-aspek lain situasi keputusan. Empat manfaat potensial termasuk kualitas
keputusan yang lebih baik, penerimaan keputusan yang lebih baik oleh
partisipan, kepuasan lebih tinggi dengan proses pengambilan keputusan yang ada,
dan pengembangan keahlian pengambilan keputusan. Melibatkan orang lain dalam
pengambilan keputusan cenderung meningkatkan kualitas keputusan ketika
partisipan memiliki informasi dan pengetahuan yang tidak dimiliki atasannya dan
bersedia bekerja sama dalam menemukan solusi yang baik untuk masalah yang
dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar