Selasa, 27 Januari 2009

Sekilas Tentang Teknik Industri UPI Y.A.I

Jurusan Teknik Industri Universitas Persada Indonesia Y.A.I (UPI Y.A.I) didirikan pada tahun 1994 dan berada di bawah Fakultas Teknologi Industri. Pada awal berdirinya jurusan ini belum memiliki ketua jurusan secara definitif sehingga operasional jurusan sehari2 ditangani oleh Sekretaris Jurusan : Eka Rakhmat Kabul dan Kepala Laboratorium : Iswan Almy, sehingga kedua orang inilah dianggap sebagai pendiri jurusan Teknik Industri di UPI Y.A.I, sementara itu sebagai pembinanya adalah 2 orang pakar Teknik Industri di Indonesia yaitu DR. Ir. Iftikar Z. Sutalaksana (masih menjadi pembina hingga saat ini) dan Prof. DR. Ir. Mathias Aroef, MSIE (sekarang non aktif). Jumlah mahasiswa angkatan pertama sebanyak 40 orang, dengan dosen sebanyak 5 orang. Kurikulum 1994 mengarah kepada manajemen industri sesuai dengan nama program studinya pada saat itu Teknik & Manajemen Industri. Saat awal berdiri tersebut kedudukan jurusan Teknik Industri beralamat di Kampus LPT Y.A.I Jl. Biru Laut Timur Kelapa Gading Jakarta Utara

Dalam perkembangannya ternyata jurusan ini mendapat sambutan yang sangat baik oleh masyarakat sehingga jumlah mahasiswa kian bertambah setiap angkatannya yang terdiri dari kelas reguler pagi dan kelas reguler sore yang biasanya diikuti oleh karyawan/pegawai pemerintah maupun swasta. Seiring dengan perkembangan itu maka pada tahun 1997 diangkat pejabat jurusan secara definitif yaitu Eka Rakhmat Kabul (Ketua Jurusan), Iswan Almy (Sekretaris Jurusan) dan Syofyan Siregar (Kepala Laboratorium). Kurikulum pada tahun 1997 berubah arah menjadi Tekno Ekonomi dan sesuai kesepakatan Forum Badan Kerjasama Program Studi Teknik Industri Se-Indonesia nama jurusan kembali kepada nama awal pada saat berdirinya jurusan Teknik Industri di Indonesia pada tahun 1971 yaitu Teknik Industri hingga saat ini. Pada tahun ini pula kampus berpindah alamat ke Jl. Salemba Raya No. 7 - 9A Jakarta Pusat hingga saat ini.

Pada tahun 1999 terjadi pergantian personil untuk sekretaris jurusan dari Iswan Almy kepada Al Ikbal Arbi. Beberapa dosen melanjutkan studi ke jenjang S.2 dan S.3.

Tahun 2000 melihat prestasi dan perkembangannya, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT) memberikan akreditasi pada jurusan Teknik Industri UPI Y.A.I dengan peringkat sangat baik.

Pada tahun 2001, jabatan sekretaris jurusan dipercayakan kepada Fajar Kurniawan.

Tahun 2002 terjadi rotasi personil secara di jurusan Teknik Industri yaitu Al Ikbal Arby (Ketua Jurusan), Syofyan Siregar (Sekretaris Jurusan) dan Fajar Kurniawan (Kepala Laboratorium & Studio), sementara itu Eka Rakhmat Kabul menjadi sebagai Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri. Pada tahun yang sama, kurikulum juga berubah dimana saat itu kurikulum diarahkan pada Tekno Ekonomi khususnya Industri Kecil dan Menengah.

Pada tahun 2004, laboratorium Teknik Industri mengalami perubahan yang sangat signifikan dimana materi praktikum berubah total dari yang tadinya terdiri dari praktikum2 yang sifatnya terpisah menjadi praktikum yang lebih terintegrasi sehingga menyerupai model sistem industri yang sesungguhnya. Pada tahun ini juga ada penggantian pimpinan jurusan yaitu Diah Pramestari (Ketua Jurusan); Henni (Sekretaris Jurusan) dan Al Ikbal Arbi (Kepala Laboratorium &Studio).

Tahun 2007, sesuai dengan perkembangan keilmuan dan permintaan pasar, Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan (FTSP) beubah menjadi Fakultas Teknologi Informasi (FTI) serta Fakultas Teknologi & Desain (FTD), sehingga jurusan Teknik Industri ikut bergabung di bawah FTD, pejabat jurusan tetap sama hanya Eka Rakhmat Kabul sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik yang baru di FTD sekaligus merangkap sebagai Kepala Unit Penjaminan Mutu FTD dan Wakil Koordinator LPT Y.A.I Bidang Akreditasi dan Program Studi LPT Y.A.I. 


Dan pada tahun 2008, beberapa dosen mendapatkan beasiswa untuk S.2 dan S.3, diantaranya Eka Rakhmat Kabul menempuh pre-doctoral di Universiti Sains Malaysia bidang Management of Technology dan menyelesaikan pendidikan doctoralnya pada program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta dengan keahlian khusus pada Produktivitas dan Sistem Keselamatan Kerja. Dan setelah itu diangkat menjadi Wakil Rektor III Bidang Penjaminan Mutu merangkap Direktur Pusat Penjaminan Mutu Universitas Persada Indonesia YAI dan Wakil Koordinator Bidang Pengembangan Akademik, Akreditasi dan Sertifikasi Institusi LPT Y.A.I, sementara personil jurusan yang lain tetap

Saat ini jurusan Teknik Industri UPI Y.A.I memiliki lebih dari 400 orang mahasiswa, 24 orang dosen tetap dan 15 dosen tidak tetap serta 17 orang tenaga pendukung administrasi dan lain2. Seluruh dosen yang mengajar memiliki pendidikan S.2 dan atau S.3, dan 6 orang diantara dosen-dosen yang ada sudah mendapatkan Sertifikasi Dosen Nasional. Peralatan laboratorium yang dimiliki terdiri atas mesin2 produksi (milling, lathe, dll), perancangan kerja & ergonomi (anthropometri chair, hand dynamometer, push pull dynamometer, dll) serta software2 aplikasi (manequin, quant system, expert choice, dll).

Alumni Teknik Industri UPI Y.A.I saat ini tersebar di seluruh nusantara baik di instansi pemerintah maupun swasta dan beberapa diantara alumni ada yang bekerja di luar negeri (USA,Singapore, Australia, Canada, dll) dan beberapa orang diantara alumni sukses menjadi wirausaha.

Organisasi kemahasiswaan dan alumni yang ada jurusan Teknik Industri UPI Y.A.I adalah HIMMATRI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) dan IKATRI (Ikatan Alumni Teknik Industri).


Saat ini Ketua Prodi Tekni Industri UPI YAI adalah Henni Bermawi. Dan sesuai dengan kebijakan universitas, Fakultas Teknologi &Desain (FTD) merger dengan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) menjadi Fakultas Teknik (FT). Kurikulum saat ini mengembangkan kekhususan pada bidang production system, logistic & distribution system dan industrial management system.

Jaya terus Teknik Industri UPI YAI ... !!!!!!

Jumat, 23 Januari 2009

Sama Tuhan kok gak yakin

Seberapa sering kita berdo'a ? wah ..... sering sekali bahkan tiap hari, minimal sehari 5 kali
Tapi .... dari sekian banyak do'a yang kita lakukan berapa banyak do'a yg kita yakini terkabul ?
" Ya Tuhan,
andai saja besok atau lusa aku diberi rezeki yg cukup besar ......"
Lho .... kok sama Tuhan ber-
andai2 ? padahal yg kita perlukan dalam berdo'a hanyalah sebutir keyakinan saja, itu sudah cukup ! Gak perlu ber-andai2 ......... sama Tuhan kok gak yakin ? Gak perlu bertanya kapan, bgm dan di mana do'a akan dikabulkan.
Syukuri saja bahwa apa yg kita minta sdh ada dan ridha serta pasrah atas apa yg akan diberikan Nya sambil terus berharap kpd Nya

Sama Tuhan kok gak yakin .........

Kamis, 22 Januari 2009

Asyik & kurang asyik = 0

Allah mengajariku dengan berbagai macam cara
Ada yg asyik ada pula yg kurang asyik
Ternyata, asyik atau kurang asyik akhirnya sama, sebangun namun tdk kongruen

Dulu mungkin terasa bgm kurang asyiknya menjadi manusia yg second class
Sekarang meskipun katanya sudah mendekati yg first class tetap kurang asyik juga
Ternyata, second class ataupun first class itu gak penting

Gak perlu ada first class, second class, third class bahkan mungkin VIP sekalipun
Karena semuanya bertemu di titik nol !

Terimakasih ya Allah ..........

Rabu, 21 Januari 2009

Kepada Nya

Kepada Nya kita berjanji dengan niat dalam hati
Kepada Nya pula kita berberselingkuh dari perintah dan petunjuk Nya
Kepada Nya kita mengabdi dengan amal baik yang kita kira benar
Padahal kepada Nya pulalah kita sering marah dari semua kehendak Nya

Nikmat dan kasing sayang Nya tiada berujung
Bahkan dalam kebohongan dan kemunafikan yang kita lakukan sekalipun
Karunia dan rahmat Nya tiada henti
Bahkan dalam pembangkangan dan ketidakpedulian kita sekalipun

Rabu, 14 Januari 2009

Akal & Hati

Akal & hati saling jatuh cinta. Bagi akal, hati mampu mewujudkan keindahan. Adapun hati, ia selalu mencintai akal. Melalui akal ia memperoleh kekuatan, penjagaan dan keagungan.
Tapi dalam aplikasinya bagi sebagian besar orang tidaklah sesederhana itu, akal bisa saja membelenggu hati.

Seringkali akal menipu dengan alasan logika dan rasionalitas yang justru akan mengkerdilkan peran hati itu sendiri. Pernahkan kita melakukan sesuatu yg sebenarnya kita sudah tahu itu salah tapi dengan berbagai macam alasan, logika akal kita memberikan suatu instruksi untuk mengikuti pikiran kita dimana itu sebenarnya adalah jebakan.

Syetan sesuai janjinya selalu akan menggoda manusia, bukan dlm wujud genderuwo, pocong, kuntilanak ataupun sejenisnya, tapi syetan menggoda dalam pikiran kita shg kita terjebak dalam permainannya.

Manusia adalah makhluk Tuhan yg paling sempurna krn manusia dianugerahkan akal & pikiran namun seringkali karena "anugerah" itulah manusia terjebak ke dalam berbagai kesulitan. Pangkal kerusakan berada dalam pikiran kita !

So ..... menyelaraskan akal & hati adalah lebih penting daripada mengedepankan logika dan rasionalitas, tugaskan akal sebagaimana kodratnya dengan hati sebagai alat kontrolnya.

Salam .........